Senin, 23 Maret 2009

My Biodata



Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
About Me Comments and Graphics





About Me Comments and Graphics

*******************************************************

Nama
: Dimun Heriono Togatorop

*******************************************************

Alamat : Jl. Gereja Rajawali Muara Nauli City

*******************************************************

Tempat Lahir : Batubinumbun - Muara Nauli City

*******************************************************

Tanggal Lahir : 4 Oktober 1991

*******************************************************

Zodiak : Libra Boy

*******************************************************

Agama : 100 % Kristen Protestan

*******************************************************

Sekolah : SMA Bintang Timur Balige

*******************************************************

Profesi : Pelajar

*******************************************************

Cita-cita : Musisi

*******************************************************

Minat : Maen Musik

*******************************************************

Ciri-ciri : Orang bilang. Gw orangnya.....nya......
yang pastinya guuuaanteenngglah...
Buktinya di mana-mana gw tu pangeran bwt
banyak cwe2. Gw tu kaleem dickt, religius n gwl
buanngeettt.

*******************************************************

Email : dims_vanthoff@telkom.net

*******************************************************

Website : www.dims-vanthoff.blogspot.com

*******************************************************

Hp : 0813 6307 2XXX

*******************************************************

About : Gw tu sering gara-gara kerepotan mw layanin banyak orang.
Biasa fans gtuhh.....pastinya U da twlah. Gw tu kan anak band.
Pastilah banyak yg nge...fanss.
Secara peranan Gw tu di band tu sangat banyak..
Da terbukti lohhh.....
Waktu Qmi manggung di Festival LA Light Balige Party
Ad cwe bening yg nembak gw.....
Padahal cwe tu lom Q nal sblumnya.....
Da terbuktikan Bro...
Yang ga biza gw lupakan...
Banyak orang yang bilang ....
Klw gw tu mirip ma vokalisnya LYLA...
Pastinya da tw khannn.....



********************************************************

*** D - A - M - A - I ***

********************************************************

*** P - E - A - C - E ***

********************************************************



>>>>>>>>>>!!!!!!!!!!!$$$$$$$$$$$!!!!!!!!!!!!!<<<<<<<<<<<<<




Sejarah SMA Bintang Timur Balige

Sejarah SMA Bintang Timur 1 Balige

SEJARAH SMA BINTANG TIMUR BALIGE


SMA Bintang Timur Balige, atau kita kenal dengan SMA BTB, berdiri tanggal 01 Agustus 1956 oleh Frater – frater CMM.Latar belakang pendirian sekolah ini adalah, hadirnya komunitas frater CMM di Balige, yang pertama sekali di motori oleh 2 orang frater yang berkebangsaan Belanda, yaitu Fr. Rudolf, CMM dan Fr. Cyprianus, CMM dengan misi PENDIDIKAN . Komunitas Frater CMM di Balige berdiri tanggal 31 Agustus 1950, dengan pelindung St. Perawan Maria dari Fatima.Sebagai komunitas Religius yang mempunyai misi Pendidikan, CMM di Balige pertama sekali mendirikan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) pada tanggal 01 September 1950, yang diberi nama SMP Katolik Budi Dharma Balige dengan 3 orang tenaga pendidik pertama yaitu Fr. Rudolf, CMM, Fr. Cyprianus, CMM dan seorang bapak yaitu Bp. Ferdinandus Sipahutar.

Tenaga Frater CMM bertambah sehingga pendidikan sebagai misi pun dikembangkan sehingga pada tahun 1953, Frater CMM membuka SGA Katolik St. Franciskus Balige dengan tujuan untuk menampung lulusan dari SMP Budi Dharma. Lulusan SMP Budi Dharma tidak banyak yang melanjutkan pendidikannya ke SGA, maka untuk menampung keadaan frater CMM mendirikan SMA BTB ini, dengan kepala sekolah yang pertama adalah Fr. Albertinus Smith, CMM, seorang ahli ilmu pasti.

Jumlah siswa angkatan pertama yang diterima adalah 29 orang siswa, yang semuanya terdiri dari laki – laki.Guru – guru angkatan pertama sampai tahun 1959 di SMA BTB adalah Fr. Albertinus Smith, merangkap sebagai kepala sekolah, FR. Wolfred Van Berkel, CMM, Fr. Gervasius, CMM, Fr. David Fleerakkers, CMM, Fr. Venardus, CMM, Bp. A. Marodji, Sukabar, Sutarjo, D. Pardede, C. Pasaribu, Pastor G. A Krol OFM Cap., Bp. K. C Saragi, dan Bp. F.X Soejoedono.Siswa pengikut ujian akhir yang pertama terdiri dari 19 orang siswa, dan yang lulus adalah 9 orang siswa.Dalam perjalanan waktu untuk lebih mengefektifkan pengelolaan sekolah katolik, sesuai dengan ketentuan pemerintah maka tanggal 11 November 1957, dibentuk satu yayasan oleh Keuskupan untuk mengayomi beberapa sekolah katolik di Kabupaten Tapanuli Utara saat itu.

Yayasan tersebut diberi nama YAYASAN PERGURUAN KATOLIK ABDI RAKYAT BALIGE, yang berpusat di Balige.Sekolah yang dikelola Yayasan Perguruan Katolik Abdi Rajyat Balige adalah SMA Bintang Timur Balige, SMP Budi Dharma Balige, SD Fransisco Balige, SD St. Paulus Onan Runggu, SMP Bakti Mulia Onan Runggu, SD Bintang Kejora Lintong Nihuta, SMP St. Yoseph Lintong Nihuta, SD St. Maria Pakkat, SMP St. Maria Pakkat, dan SMA St. Maria Pakkat.Dengan adanya kebijakan baru dari pemerintah bahwa semua sekolah lanjutan yang bersifat keguruan ditutup pada tahun 1990. Maka SPG Katolik yang sejak pendiriannya dikenal dengan nama SGA oleh pengurus yayasan dialihkan menjadi SMA yang diberi nama SMA Bintang Timur 2 Balige, dan SMA BTB yang pertama diberi nama SMA Bintang Timur 1 Balige.

Sehingga sempat ada 2 SMA BTBBegitulah selama 12 tahun, 2 SMA Bintang Timur berjalan berdampingan dengan jumlah siswa yang cukup banyak , SMA BTB 1, mengelola 15 ruang kelas, dengan 5 kelas paralel dan ASMA BTB 2 mengelola 9 ruangan kelas dengan 3 jelas paralel ]Semua personil baik Kepala Sekolah maupun guru dan pegawai dari SPGberalih menjadi guru dan pegawai untuk SMA BTB2.Terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1998, Keuskupan Agung Medan mengadakan penggabungan yayasan – yayasan Katoli, sehingga yayasan Perguruan Katolik Abdi Rakyat Balige bergabung dengan yayasan dibawah naungan Yayasan St. Yoseph Medan.

Dalam perjalanan selanjutnya, yayasan St. Yoseph membuat kebijakan baru, yakni menggabungkan ke dua SMA BTB, BTB 1 dan BTB 2, yang dimulai dari kelas 1.Pada saat itu, sejak tahun pelajaran 2002/2003, yang menerima siswa baru dengan junlah kelas paralel 8 kelas. Maka pada tahun pelajaran 2004/2005, SMA BTB menamatkan siswa yang pertama setelah bergabung kembali, dan pada tahun itu SMA BTB berjumlah 24 ruang belajar dengan 8 kelas paralel.Mengingat pentingnya, peningkatan mutu maka sekolah memikirkan kembali bagaimana cara yang bias siupayakan untuk peningkatan mutu sejalan dengan tuntutan kurikulum dan bercermin pada sekolah – sekolah lain yang dianggap lebih amju.

Dilihat dari segi kwantitas, SMA BTB cukup tapidari segi kulitas kami sangat menyadari bahwa sudah semakin menurun, maka untuk pembenahan kembali dalam penerimaan siswa baru, yayasan dan unit SMA BTB sepakat untuk mengurangi jumlah siswa yang masuk bukan lagi 8 tetapi 7 kelas paralel, sehingga ruangan kelas yang tersisa bias dipakai untuk pembenahan mutu secara bertahap. Tahun pertama pengurangan jumlah siswa, ruangan yang kosong difungsikan menjadi Lab. Komputer begitu untuk tahun berikutnya selalu dipikirkan untuk mengisi ruangan kelas yang kosong untuk mengisi sarana pendidikan yang dianggap relevan untuk pengembangan mutu.

GERBANG SMA BTB YANG HIJAU

GERBANG SMA BTB YANG HIJAU
lokasinya tertata dgn rapi dan asri.. ya ga...

SMA BTB LOGO

SMA BTB LOGO
ne adl gerbang SMA BTB.

Kota Jerusalem Indah

Jerusalem Dirayakan Sebagai Ibu Kota Budaya Arab

Jerusalem Dirayakan Sebagai Ibu Kota Budaya Arab

KOTA JERUSALEM

BETHLEHEM, Tepi Barat -- Berbagai acara diadakan di Tepi Barat Sungai Jordan pada Sabtu untuk menandai pemilihan Jerusalem sebagai "ibu kota budaya Arab" sedangkan Israel melarang acara tersebut di Kota Suci yang dipersengketakan itu.

AFP melaporkan, jalan-jalan di Bethlehem di sebelah selatan Jerusalem dipenuhi bendera negara-negara Arab menjelang peluncuran resmi festival budaya.

Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Salam Fayyad menerima para pejabat dari Marokko, Tunisia, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Jordania sebelum menghadiri upacara di sebuah auditorium yang dibuat seperti Kota Tua.

Pemerintah Otonomi Palestina telah mengatur kegiatan budaya di beberapa lokasi untuk merayakan proklamasi kota itu sebagai ibukota budaya Arab tahun ini.

Para menteri kebudayaan Arab telah memberi nama pada suatu kota setiap tahun sejak 1996. Damaskus telah menyandangnya tahun 2008.

Tetapi polisi Israel berikrar "akan mencegah setiap usaha Palestina untuk mengadakan kegiatan resmi" di Jerusalem, dan pada Sabtu bala bantuan polisi ditempatkan sepanjang bagian timur kota itu.

Pihak yang berkuasa juga mendirikan barikade sepanjang rute menuju kompleks Masjid Al Aqsa --tempat suci ketiga Islam-- dan mencegah anak-anak muda memasuki kawasan tersebut yang sering menjadi tempat aksi unjuk rasa.

Media Israel melaporkan bahwa 11 orang ditahan di Jerusalem. Juru bicara kepolisian tak dapat segera dimintai konfirmasi tentang jumlah itu.

Kepolisian Israel juga menyita bendera dan spanduk yang terkait dengan acara tersebut. Di suatu tempat pecah aksi protes kecil yang dilakukan puluhan orang, kata juru kamera AFP.

Di bagian lain Jerusalem Timur, anak-anak di sebuah sekolah Jerman melepaskan balon berwarna merah, putih, hijau dan hitam --warna bendera Palestina-- sebelum polisi menghentikan aksi mereka, kata seorang koresnponden AFP.

Dalam suatu insiden lain, tiga karyawan Universitas Al Quds di Jerusalem ditahan karena membagai-bagikan kaos yang mengiklankan acara itu, demikian radio Israel.

Israel, yang mencaplok Jerusalem Timur setelah mendudukinya pada Perang enam-hari tahun 1967, melarang setiap kegiatan resmi Palestina di kota itu, yang dipandang negara Yahudi itu sebagai ibukota "abadi dan tak terbagi".

Masyarakat internasional tak pernah mengakui klaim Israel atas Jerusalem Timur, yang diinginkan pihak Palestina sebagai ibu kota negara masa depan mereka yang dijanjikan.

Pengalaman Ke Jakarta

Pertama Kali Datang Ke Jakarta

Pertama sekali Ucok datang ke Jakarta, dia coba jalan-jalan mau tahu keadaan Jakarta, Pertama dia pergi ke Terminal Pl.Gadung

Kondektur : "Blok M... blok M.."

Ucok : Naik Bus kota jurusan blok M, selama dalam perjalanan setiap orang mau turun selalu sebut nama halte.

Penumpang lain : "Bang Senopati.. kiri!!", bus berhenti.

Penumpang lain : "Bang Sudirman.. kiri!!", bus berhenti.

Ucok : Wah gimana ya saya mau turun, dengan yakin ucok teriak,

Ucok : "Tahan Sihombing.. kiri!!", bus jalan terus,

Ucok : Teriak lagi, "Bang Tahan Sihombing.. kiri!!", akhirnya semua penumpang bis melihat ke arah ucok.

Ucok : Berdiri menghampiri kondektur, "Bang kau tuli ya saya tadi sudah bicara Tahan Sihombing kiri, kok bis jalan terus."

Ucok : "Tadi penumpang lain tinggal sebut nama, bus berhenti, kamu belum tahu saya ya?"

Kondektur : "Maaf bang yang mereka sebut tadi nama halte bus ,dan di Jakarta namanya Halte Tahan Sihombing tidak ada, makanya jalan terus."

Ucok : "Maaf juga bang lain kali buatkan halte Tahan Sihombing."

Humor Batak Toba

Ucok Sakit Perut

Seteleh tamat SMU di Aek Kanopan, Uccok memutuskan merantau karena tidak memiliki biaya untuk meneruskan kuliah, plus ditambah otak yang pas-pasan.

Orang tua Ucok memberi ongkos sekali jalan Rp.100.000, karena keuangan yang terjepit. Ucok memilih merantau ke daerah Pekan Baru.

Di Kota Pekan Baru, Ucok tidak kunjung mendapatkan pekerjaan, setelah lima hari disana, uang sisa ongkos sudah habis, saudara tidak ada.

Singkat Cerita Ucok rela jadi Kernet (Kondektur) alat berat Eskapator ke hutan untuk membuka lahan garapan, nama operator alat beratnya, Sidabutar.

Sesampainya di Hutan, banyak juga orang yang kerja di sini! gumam Ucok dalam hati! dan dia tidak menemukan Toilet untuk MCK yang ada adalah lahan hamparan Luas, Mereka pun buat beskem untuk berteduh dimalam hari.

Karena mereka baru turun (masuk) dari kota ke Hutan, orang-orang yang ada dihutan memutuskan untuk Tidur Bareng di Beskem yang dibangun oleh Sidabutar dan Ucok sambil cerita-cerita.

Pada malan hari, kira kira jam 2 pagi, Sardi (orang yang mereka temui dihutan) sakit perut, dan memutuskan untuk buang air dibalik pohon yang besar dekat beskem mereka.

Secara kebetulan, jam 2 lewat 3 menit, Uccok juga sakit perut, dan bergegas keluar beskem untuk buang juga, dan Uccok memutuskan untuk buang di balik pohon yang sama dengan Sardi, Karena pohonnya besar dan agak rimbun gelap, Uccok ingat pesan orang tuanya dikampung, ( kalau mau buang air kecil/besar, harus permisi dengan kata Sattabi ditempat yang baru), begitu Uccok dekat dengan pohon itu, Uccok buka celana, dan berkata..

Uccok : "Sattabi Oppung dipangisi ni luat on" ( Permisi kepada pemilik wilayah ini). karena Sardi masih dibalik pohon, Sardi menjawab dari balik pohon...

Sardi : "Dang Boi ( Gak boleh)..!"

Seketika itu juga, Sakit perut Ucok sembuh, yang ada Ucok ketakutan, karena dia mengira pohon itu menjawab, karena tidak tahu kalau sebelum dia, Sardi sudah lebih dulu Jongkok disana, segera balik ke Beskem dengan pucat pasih dan langsung tidur.

Besok paginya baru cerita, dan semua temannya terbahak-bahak setelah Sardi cerita juga.

Jumat, 20 Maret 2009

Sejarah Tanah Batak Toba

Menengok Cerita dari Tanah Batak


Foto-foto : Agoes Makarim
Pekuburan di Tomok.

Pusuk Buhit, demikian masyarakat Batak yang berada di Toba Samosir, Sumatera Utara, menyebutnya. Perbukitan dengan ketinggian berkisar 1.800 mdpl tersebut ditumbuhi berbagai pepohonan kecil serta pohon pinus.

oleh: Dimun Heriono Togatorop

Konon berdasarkan kepercayaan masyarakat Batak dari bukit inilah untuk pertama sekalinya pencipta alam semesta menampakkan diri, yang dinamakan oleh orang Batak dengan sebutan Mula Jadinabolon. Sehingga wajar kalau sampai sekarang kawasan ini masih keramat dan dijadikan salah satu kawasan tujuan wisata sejarah.
Memang membincangkan potensi wisata Toba Samosir tampaknya tidak akan pernah merasa puas, apalagi jika perjalanan itu baru pertama kalinya. Hal ini wajar karena potensi yang mereka miliki memang sangat kaya terutama soal keindahan alam. Apalagi dipadukan dengan cerita sejarah, boleh dibilang daerah ini adalah salah satu lumbung dari cerita sejarah yang bisa menemani perjalanan wisata Anda. Dari sekian banyak yang bisa dinikmati misalnya Batu Hobon, Sopo Guru Tatea Bulan, Perkampungan Siraja Batak, Pusuk Buhit, dan lainnya.

Dari atas perbukitan ini, sebagai wisatawan yang baru pertama berkunjung ke sana pastilah akan tertegun sejenak. Karena selain panorama yang disajikan memang sangat indah, kita juga bisa melihat secara leluasa sebahagian besar kawasan perairan Danau Toba sekaligus Pulau Samosirnya. Selain itu dari lereng perbukitan tersebut pengunjung yang datang bisa juga menikmati panorama perkampungan yang berada di antara lembah-lembah perbukitan seperti perkampungan Sagala, Perkampungan Hutaginjang yang membentang luas.
Selain pemandangan ini, wisatawan yang pernah datang ke sana tentunya akan melihat dan mendengar gemercik aliran air terjun yang berada persis di perbukitan berdekatan dengan perkampungan Sagala. Masih dari lereng bukit yang jalannya berkelok-kelok tetapi sudah beraspal dengan lebar berkisar 4 meter, pengunjung juga bisa memperhatikan kegiatan pertanian yang dikerjakan oleh masyarakat sekitarnya. Malah yang lebih asyik lagi adalah menikmati matahari yang akan terbenam dari celah bukit dengan hutan pinusnya.
Untuk mencapai puncak bukit tersebut, pengunjung bisa menggunakan bus roda empat maupun kenderaan roda dua. Namun bus yang dipergunakan tidak bisa sampai di puncak sehingga harus berjalan kaki berkisar 500 meter dari titik akhir parkir kenderaan yang berada di Desa Huta Ginjang, Kecamatan Sianjur Mula-Mula. Namun demikian sikap waspada harus tetap dipasang, karena memang jalan yang berkelok-kelok tersebut di kanan dan kirinya selalu ada jurang yang terjal.

Selain itu sebelum menuju Pusuk Bukit, dari kawasan Pangururan pengunjung bisa menikmati secara utuh pemandangan bukit dengan latar depan air Danau Toba.
Sementara itu, satu paket dengan perjalan menuju ke puncak Pusuk Buhit pengunjung juga bisa menikmati apa yang disebut dengan sumur tujuh rasa. Disebut sumur tujuh rasa karena memang sumur ini memiliki tujuh pancuran yang memiliki rasa air yang berbeda-beda. Bagi masyarakat sekitar Sumur Tujuh Rasa tersebut sehari-harinya dipergunakan sebagai sumber utama air bersih. Sehingga tidak mengherankan kalau wisatawan datang, banyak masyarakat yang menggunakan air yang berada di sana.

Sumur Tujuh Rasa sebenarnya berada di Desa Sipitudai satu kecamatan dengan perbukitan Pusuk Buhit yaitu Sianjur Mula-Mula. Kalau kita mencoba untuk merasakan ketujuh air mancur yang ada, maka dari sumber air mancur itu akan kita rasakan air yang terasa: asin, tawar, asam, kesat serta rasa yang lainnya. Sementara berdasarkan keterangan masyarakat setempat, sumber air yang mancur itu keluar dari mata air yang berada di bawah Pohon Beringin. Memang di bawah lokasi Sumut Tujuh Tersebut tumbuh besar pohon beringin yang sangat rindang dan membuat teduh sekitar lokasi sumur.
Keberadaan Sumur Tujuh Rasa ini sebenarnya sudah lama seiring dengan keberadaan masyarakat perkampungan Sipitudai. Masyarakat sekitar mempercayai kalau keberadaan sumur ini tidak terlepas dari cerita raja Batak yang berada di lokasi tersebut. Kalau cerita muncur ke belakang, maka masyarakat menyebutkan bahwa dulu diperkampungan ini ada kerajaan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, mandi serta lainnya mereka mengandalkan sumber air ini.
Cerita ini mungkin ada benarnya, sebab kalau kita amati secara teliti di lokasi yang telah disekat dengan tembok beton oleh masyarakat sekitar akan kita temukan peniggalan seperti batu cucian dari batu alam, lubang-lubang untuk permainan congkak.

Jadi, masyarakat yang ada memang mempercayai kalau sumur ini masih keramat dan menjadi salah satu objek yang sering dikunjungi wisatawan yang datang. Hanya satu catatan yang penting untuk lokasi ini adalah masalah penataan dan kebersihan yang memang belum memasyarakat. Tentunya kondisi ini menjadi catatan tersendiri bagi pemda dan masyarakat untuk melakukan penaaan yang lebih baik lagi.

Setelah bergerak menyusuri jalanan yang ada berkisar,maka wisatawan yang berkunjung akan menemukan satu lokasi yang keramat yang disebut lokasi Batu Hobon, Sopo Guru Tatean Bulan atau Rumah Guru Tatea Bulan serta perkampungan Siraja Batak yang lokasinya tidak berjauhan. Dan bila kita tarik garis lurus, maka posisi ketiga lokasi yang masih dianggap keramat ini persis lurus dari satu perbukitan ke perbukitan yang berada di bawahnya. Ketika berada di Sopo Guru Tatea Bulan akan ditemukan patung-patung Siraja Batak dengan keturunannya. Di rumah dengan desain khas masyarakat batak ini juga akan ditemukan patung-patung sebagai penjaga rumah seperti gajah, macan, kuda. Sementara rumah yang berdiri di atas bukit ini didesain dari kayu dan tangga dari batu tetapi atapnya tetap terbuat dari ijuk. Namun yang lebih penting lagi adalah ketika ingin masuk dan memperhatikan lebih detail lagi seluk rumah ini, maka Anda harus melepaskan sandal maupun sepatu. Secara lebih detail di Sopo Guru Tatea Bulan akan kita temukan patung-patung keturunan Siraja Batak, seperti Patung 1.000 raja sepasang dengan istrinya, Patung keturunan Limbong Mulana, Patung Segala Raja serta Patung Silau Raja.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Batak marga-marga yang ada sekarang ini berasal dari keturunan Siraja Batak. Selain itu keberadaan rumah ini juga telah diresmikan oleh DewanPengurus Pusat Punguan Pomparan Guru Tate Bulan tahun 1995 yang lalu. Artinya ketika kita berada di sana akan ditemukan juga penjaga yang akan menjelaskan keberadaan patung yang berada di Sopo Guru Tatea Bulan serta sejarah ringkasnya.
Sejalan dengan legenda itu, pengunjung juga akan menikmati Batu Hobo yang konon menurut cerita merupakan lokasi yang dijadikan penyimpanan harta oleh Siraja Batak. Batu ini berada perbukitan yang lebih rendah lagi dari Sopo Guru Tatea Bulan berdekatan dengan perkampungan masyarakat. berdasarkan sejarah Batu Hobon ini tidak bisa dipecahkan, tetapi kalau dipukul seperti ada ruangan di bawahnya. Namun sampai sekarang tidak bisa dibuka walaupun dilakukan dengan peledakan mortir.

Selanjutnya untuk melengkapkan referensi tentang sejarah Sopo Guru Tatea Bulan, maka akan ditemukan perkampungan Siraja Batak. Lokasi perkampungan ini berada di perbukitan yang berada di atasnya dengan jarak yang tidak terlalu jauh sekali berkisar 500 meter.
Untuk kelengkapan perjalanan menuju Pusuk Buhit setidaknya harus berhenti sejenak di atas perbukitan yang berada di Desa Huta Ginjang. Mengapa? Karena dari lokasi ini akan terlihat jelas Pulau Tulas yang berdampingan dengan Pulau Samosir. Pulau Tulas itu sendiri tidak memiliki penghuni tetapi ditumbuhi dengan semak belukar dan hidup berbagai hewan liar lainnya.

Sudah lengkapkah perjalanan wisata kita! Tentulah belum, sebab untuk mengakhirinya kita harus berada di puncak Pusuk Buhit. Setidaknya untuk mendapatkan dan merasakan semilir angin sejuk di puncaknya sambil memandang panorama Danau Toba sesungguhnya. Sedangkan untuk menghilangkan keletihan dan mengambil semangat baru, pengunjung bisa menikmati air hangat setelah turun persis berada di kakai Pusuk Buhit bernama pemandian Aek Rangat yang berada di Desa Sihobung Hobungi. Setidaknya rasa lela dan semangat baru kembali datang.

Kamis, 19 Maret 2009

Sentosa Lake Resort Muara in Dimun Funky Village

Hutaginjang Bisa Menjadi Lokasi Bertaraf InternasionalMUARA, GobatakBupati Tapanuli Utara, secara resmi membuka kejuaraan terbuka gantolle, di Desa Hutaginjang Kecamatan Muara, dalam rangkaian Lake Toba Eco Tourism Sport III/2007, Rabu ( 30/5) yang diikuti sebanyak 20 peserta dari 6 propinsi, dengan 2 kategori perlombaan , yakni High Performance untuk kelas senior dan kelas intermediate untuk kelas junior.

Kejuaraan terbuka tersebut akan berlangsung selama 4 hari berturut turut, dirangkai dengan perebutan Piala bergilir Bupati Cup Tahun 2007. sementara ke 20 peserta ikut serta adalah Migza Aritonang,Iwan S ( Sumut), Enoh Aji, Fery Masfur (Banten), Herda Eka, Abdul Mustafa (Jawa Timur),Rohmar Sujoko SS, Suharto, Drs Uke Andrianto ( Jawa Tengah), Noviardi,Iskandar Tois,Sahat Putra,Jimmy Febriani (Sumatera Barat), Dadang Kardus , Ahmad Syafruddin (Jawa Barat).

Dadang Kardus atlet senior gantolle yang pernah meraih peringkat tiga dunia di Amerika Serikat Tahun 2006 mengatakan, bahwa Hutaginjang bisa menjadi lokasi pelaksanaan olahraga terbang layang bertaraf internasional, melihat lokasi take off nya yang representative. Namun yang menjadi masalah adalah infrastruktur yang kurang mendukung, misalnya kondisi landing di Desa Aritonang yang kurang bagus sementara lokasinya sangat baik, ujar Dadang.Pada perlombaan tersebut peserta pertama dari Sumut, Mirza Batubara dengan mantap melewati titik Take off dan tiba di Desa Aritonang, sedangkan Drs Oke Andrianto dari Jawa Tengah terjatuh dan mengalami luka akibat kesalahan start dan tidak dapat melanjutkan pertandingan, akibat mengalami luka ringan.

Lead Angin yang tidak stabil dilereng bukit tepatnya di Sitanggor ,3 kilometer dari Shelter Panatapan Muara mengakibatkan para peserta harus ekstra hati hati melakukan take off.Akibat kondisi angin tersebut pertandingan untuk hari pertama hanya menerjunkan 6 atlet terbang layang .“Akan dilanjutkan setelah hasil analisa meteorologi menunjukkan kestabilan/keseimbangan cuaca”,jelas Dian dari Panitia Pertandingan.Sebelumnya, Bupati Tapanuli Utara Torang Lumbantobing menyambut baik penyelengaraan kejuaraan terbang layang di Muara.

Diharapkan kejuaraan ini akan menjadi kalender tahunan Pemkab Taput dan dapat menjadi event internasional.Bupati juga menggambarkan kondisi panorama Danau Toba yang sangat layak dikembangkan menjadi tujuan wisata.”Fasilitas di Muara sangat mendukung untuk penyelenggaraan event bertaraf internasioanl dan akan menjadi sarana mempromosikan Danau Toba, ujar Torang Lumbantobing

Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan untuk menjadi salah satu asset dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata. Potensi tersebut sangat berhubungan dengan daya tarik dan nilai objek-objek wisata yang tersebar di Taput (Tapanuli Utara) yang terdiri atas objek wisata rohani, wisata alam, sejarah serta wisata hutan.

Dalam pengembangan wisata itu, Pemkab Taput setiap tahunnya berupaya mengadakan pembangunan maupun pembenahan serta perbaikan sarana dan prasarana pendukung yang semuanya dimaksud untuk pengembangan sektor pariwisata dengan tujuan banyak wisatawan yang akan berkunjung ke objek wisata yang ada di Taput.

Dengan pengembangan wisata itu, akan tercipta peningkatan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat/pemerintah dan mendorong pertumbuhan sektor lain.

Mempromosikan wisata itu, Pemkab Taput, beberapa waktu lalu telah melakukan kegiatan gantole (para layang) tingkat nasional di objek wisata Huta Ginjang Taput yang dirangkai dengan pelaksanaan Lake Toba Eco Tourism Sport 2007. Sekaligus memperebutkan tropi bergilir Bupati Taput Torang Lumbantobing. Sehingga kegiatan itu mempromosikan indahnya wisata alam Huta Ginjang Kecamatan Muara Taput. Kejuaraan gantole itu diikuti enam propinsi yaitu Sumut, Jatim, Banten, Jateng, Sumbar dan Jabar.

Lokasi panorama Huta Ginjang terletak sekitar 38 km dari kota Tarutung atau hanya 11 km dari Bandara Silangit dan kampus Bumi Pendidikan UNITA (Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli) Silangit. Apabila pengunjung berada di Huta Ginjang Taput tidak jauh beda apabila berada di objek wisata Sipinsur Desa Pearung Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan.

Karena dari kedua objek wisata itu dapat melihat langsung enam kabupaten yaitu Taput, Humbang Hasundutan,Tobasa, Samosir, Dairi dan Simalungun. Berdiri di lokasi Huta Ginjang seakan berada di angkasa raya. Betapa tidak, dari lokasi itu dapat memandang bebas ke arah Pulau Samosir, Danau Toba, Pulau Sibandang dan areal persawahan serta perumahan di pinggiran Danau Toba. Perlu diketahui, Pulau Sibandang dijuluki sebagai pulau mangga karena sesuai dengan data masyarakat setempat semuanya punya pohon mangga.

Dari panorama indah Huta Ginjang dengan menelusuri jalan berbelok seraya menikmati pemandangan indah persawahan dan perumahan, akhirnya dengan hitungan belasan menit tiba di Muara yang jaraknya hanya 21 km dari jalan negara. Kecamatan Muara memiliki pantai yang cukup landai dan telah berkembang menjadi kota wisata pantai apalagi dengan hadirnya hotel bintang tiga Sentosa Lake Resort milik putra asli Muara Samsul Sianturi SH.

Di samping pusat wisata di kawasan Muara, kota ini juga merupakan pintu gerbang masuk karena dapat ditempuh melalui jalur darat maupun jalur Danau Toba. Kemudian menyebar ke objek wisata lain yaitu Pulau Sibandang dan Istana Raja Sisingamangaraja XII di Baktiraja. Jadi apabila pengunjung pergi ke Baktiraja untuk mengenang Pahlawan Nasional Raja Sisingamangraja XII dapat melalui Muara.

Tidak ketinggalan, pengusaha asal Siborongborong Ir Berman Sianturi juga telah membangun hotel Roma Anugrah berbiaya Rp 6 miliar di Jalan Balige Kecamatan Siborongborong. Yang bisa menampung para pengunjung ke wilayah Tapanuli Utara.
Keindahan Huta Ginjang dan Muara tak perlu diragukan lagi, karena dikelilingi oleh bukit-bukit terjal diantara hijaunya lembah dan keindahan danau yang membentang serta sejuknya udara pegunungan, sungguh sangat menakjubkan. Sehingga dengan hadirnya objek-objek wisata di Taput menjadi salah satu daerah tujuan wisata unggulan di Sumut
.

Pemkab Taput terus berupaya meningkatkan kepariwisataan dengan memberikan perhatian yang amat serius yakni melakukan pembenahan sarana dan prasarana pada setiap objek wisata secara berkelanjutan.

Indahnya Kota Muara Nauli

Memburu Mangga ke Muara


Kecamatan Muara di kabupaten Tapanuli Utara cukup terkenal dengan buah mangganya. Daerah ini memiliki potensi pertanian pangan (padi) plawija (bawang) perkebunan (mangga). Sejak memasuki daerah Muara dari Silangit, kita akan menebar pemandangan dan melihat pepohonan hijau terbentang hingga pulau nan indah Sibandang. Melewati Kota Muara menuju Lontung hingga Bakkara juga kita masih melihat pohon Mangga bertebar di sisi jalan.Bulan Januari ini musim mangga di Muara. Rencana berburu mangga sudah saya rencanakan sejak awal panen, namun selalu ada saja penghambat. Kemaren (Minggu 26/1) bersama teman saya Lambaik Manalu wartawan Batak Pos melaju ke Muara. Panorama indah tidak kami abaikan sembari melihat pohon mangga di tepi jalan. Wah, ini terlihat pohon mangga masih berbunga. Sempat ada rasa kecewa, kehabisan buah mangga “namalamum” yang sudah masak.
Menjelang Unte Mungkur dipinggir jalan kami melihat anak-anak kecil berjejer seraya menyapa “mangga tulang … mangga”. Mereka menawarkan mangga dagangan mereka yang ditempatkan didalam ember plastik dan kantongan plastik. Mereka cukup agresif memberi keyakinan pada kami untuk membeli mangganya itu. Saya melihat mangga itu agak kecil dan kulitnya kurang bagus, sebagian masih mengkal. Karena semangat dan kelucuan yang mereka lakonkan, saya jadi tertarik membeli dagangan mereka itu.

Ada boru Aritonang, boru Rajagukguk, Ompusunggu. Di beberapa kelompok cilik lain kami tidak sempat menanyai marga mereka. Begitu mereka tau kami dari Laguboti mereka tertawa dan sebagian tidak yakin. Paling tidak kami dianggapnya dari Medan atau Jakarta. Wah ….. apa kami ini kereeennnn!
“Mangga yang kulitnya hitam itu manis tulang”, jelas mereka meyakinkan saya saat memilih mangga yang baik untuk dicoba. Ternyata benar…. Hmmmm…. Maniss…. Enak…. Menakjubkan. Anda pernah menikmati mangga Muara ? Woooooww pasti anda meneteskan air liur.
Menjelang Muara kita melewati gapura alami dari pohon mangga di sisi kiri dan kanan jalan raya. Pohon mangga itu sekarang terlihat sudah termakan usia tua, tidak lagi rindang.Kenapa buah mangga itu banyak yang busuk? Anak anak menjawab singkat. Kami tidak tau tulang. Kami tidak dari dalam, jadi tidak tau itu busuk. Itu jawaban anak kecil dan wajar. Namun jawaban dewasa harus mangkaji dulu, kenapa selalu begitu ?
Peningkatan kualitas mangga memang perlu dipikirkan untuk mampu menguasai pasar buah di Indonesia. Busuk mangga menjadi persoalan. Pengetahuan tradisional dari leluhur selalu mengatakan “Jangan memakan buah dekat pohonnya”. Semasa kecil saya berpikir, apa hubungannya? Kami dulu selalu membuat onggokan sampah rerumputan untuk dibakar dengan bara pada sore hari.


Asap tanpa api mengebul mengitari sesisi kebun. Dengan kepatuhan tidak memakan buah di pohonnya dan membersihkan sekitar pohon dan menyingkirkan buah rusak yang jatuh ternyata meminimalkan buah busuk.
Sayang kami tidak sempat mengitari kebun mangga di Muara. Apakah dengan menerapkan pesan para orang tua untuk memelihara pohon berbuah dapat meningkatkan kualitas mangga di Muara?
Tidak ada fasilitas wisata musim mangga di Muara kami temukan. Setidaknya kami ingin masuk daerah kebun yang tertata rapi linglungan dengan fasilitas pendukung bagi pengunjung. Ada dua manfaat yang diharapkan wisatawan local ke Muara pada musim mangga. Makan mangga yang enak langsung dari kebunnya dan menikmati panorama indah
danau toba.

Dibalik keindahan Muara..
Memandang dari atas buki ke Muara memang menakjubkan. Menelusuri punggung bukit menuju kota mangga itu menjadi pengalaman yang sulit dilupakan. Di beberapa tempat lokasi pandang memang sudah disediakan fasilitas memandang bagi peminat panorama danau toba. Tapi sayang, lokasi itu gersang, penataan tanpa sentuhan seni, tanpa pohon rindang. Bila panas terik, maka siaplah terpanggang sinar matahari.
Di kota Muara kita menamukan dua hotel. Salah satu hotel terbaru cukup megah, namun sepi penginap. Pantai Muara tidak menawarkan pengunjung untuk mandi dan bermain di perairan. Pantainya kotor, sisi pantai tidak terawat. Beberapa tempat yang landai yang justru diharapkan untuk wisata pantai justru banyak tumpukan eceng gondok. Wah … dimana mandinya ya ?
Pelabuhan Muara sudah ditambah fasilitas dermaga untuk kapal ferry. Kabarnya ferri line Nainggolan-Muara sudah direncanakan. Dermaga dengan dana miliaran rupiah itu terkesan kurang rapi, asal ada saja. Dermaga itu menampung limbah danau. Disekitar dermaga terlihat lumut air menjuntai menyeramkan seperti siap membelit. Kebersihan memang salah satu topik untuk dipelajari bagainama melakukannya. Sekuat apa kita berteriak untuk menawarkan panorama indah danau toba, bila hal kecil soal kebersihan diabaikan, itu menjadi slogan penyangga untuk ketidak hadiran wisatawan keduakalinya
.

NUNGA MARPARBUE MANGGA DI MUARA

Nunga jumpang tingkinamarmutik mangga di baliansinuan ni ompungtatinamboran ni amanta dohot inanta.
Nunga leleng hupaimalas ma rohadung mararumas parbuenamongkolmarsipigounang rambasi nina angkangasa denggan malamunringgas do nang ito mandulo.
Nunga malamun manggantahupaboa tu itodohot tu angkangdi nadaodipangarantoanasa manjangkit angkangmanutihi au ditoru.
Nunga malamun mangga di Muaragodang ma jolma roangka situhor mangga.
Hugadis do mangga di topi dalanhuingot do angkang dohot itodang huboto manongoshondang ro mangalap.
Masihol au tu angkang dohot itouju malamun mangga
dihuta Muara Nauli.

Libra Boy


Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics


Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics


Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics


Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics


Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

Asal Mula Danau Toba

Asal Usul Danau Toba

Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. "Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar," gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar.

Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. "Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku." Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. "Bermimpikah aku?," gumam petani.

"Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata," kata gadis itu. "Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu," kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. "Dia mungkin bidadari yang turun dari langit," gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. "Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! " kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja.

Setahun kemudian, kebahagiaan Petan dan istri bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.

Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. "Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!" kata Petani kepada istrinya. "Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik," puji Puteri kepada suaminya.

Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri ! Dasar anak ikan !," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu.

Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.

Moral : Jadilah seorang yang sabar dan bisa mengendalikan emosi. Dan juga, jangan melanggar janji yang telah kita buat atau ucapkan.

Ada 7 Keajaiban Dunia

7 KEAJAIBAN DUNIA PDF Print E-mail

250px-grand_canyon_at_the_foot_of_the_toroweap_-_looking_east@2c_william_henry_holmesCoba sebutkan apa saja yang masuk dalam Tujuh keajaiban Dunia? Apakah yang terdapat dalam buku pelajaran kamu di sekolah? Tahukah kamu bahwa ternyata banyak sekali versi 7 keajaiban dunia, jadi mana yang benar? Ah tidak usah khuatir, tidak ada badan resmi di dunia termasuk UNESCO (Badan PBB untuk masalah Pendidikan dan Kebudayaan) yang mengeluarkan dan mengakui 7 keajaiban dunia versi manapun.

IMG_0835UNESCO sendiri memiliki program Situs Warisan dunia (UNESCO World Heritage Site) yang merupakan tempat-tempat di seluruh dunia yang memang dikelola UNESCO untuk dijaga kelestariannya. Hingga tahun 2004 terdapat 788 tempat yang tersebar di seluruh dunia yang masuk dalam daftar program UNESCO tersebut. Untuk negara kita Indonesia terdapat 7 lokasi yang menjadi program UNESCO yaitu : (1) Taman Nasional Komodo, (2) Taman Nasional Ujung Kulon, (3) Candi Borobudur, (4) Candi Prambanan, (5) Situs manusia purba Sangiran, (6) Taman Nasional Lorentz, dan (7) Hutan hujan tropis Sumatera.

Daftar ini akan terus berkembang dan bertambah setiap tahunnya.

Tapi perlu kamu ketahui bahwa setidaknya ada 7 daftar dari 7 keajaiban dunia yaitu

  1. Keajaiban dunia versi buku sekolah di Indonesia
  2. Keajaiban dunia kuno
  3. Keajaiban dunia Pertengahan
  4. Keajaiban dunia alami
  5. Keajaiban dunia Bawah Air
  6. Keajaiban Dunia Modern
  7. Keajaiban dunia Baru

Keajaiban dunia versi pertama, yaitu yang pernah kamu kenal dari buku-buku pelajaran di sekolah yaitu :

1. Ka'bah Berada di kota Mekah di negara Saudi Arabia / Arab Saudi

images

2. Tembok Raksasa Cina Berada di negara RRC / Republik Rakyat China

gratwall

3. Candi Borobudur Berada di negara Indonesia

200px-borobudur_stupa

4. Menara Eiffel Berada di kota Paris di negara Perancis

200px-tour_eiffel_at_sunrise_from_the_trocadero

5. Colloseum Berada di kota Roma di negara Italia

225px-colosseum-2003-07-09

6. Menara Condong Pisa Berada di kota Pisa di negara Italia

250px-leaning_tower_of_pisa

7. Masjid Taj Mahal Berada di negara India

250px-taj_mahal_in_march_2004