Kamis, 19 Maret 2009

Indahnya Kota Muara Nauli

Memburu Mangga ke Muara


Kecamatan Muara di kabupaten Tapanuli Utara cukup terkenal dengan buah mangganya. Daerah ini memiliki potensi pertanian pangan (padi) plawija (bawang) perkebunan (mangga). Sejak memasuki daerah Muara dari Silangit, kita akan menebar pemandangan dan melihat pepohonan hijau terbentang hingga pulau nan indah Sibandang. Melewati Kota Muara menuju Lontung hingga Bakkara juga kita masih melihat pohon Mangga bertebar di sisi jalan.Bulan Januari ini musim mangga di Muara. Rencana berburu mangga sudah saya rencanakan sejak awal panen, namun selalu ada saja penghambat. Kemaren (Minggu 26/1) bersama teman saya Lambaik Manalu wartawan Batak Pos melaju ke Muara. Panorama indah tidak kami abaikan sembari melihat pohon mangga di tepi jalan. Wah, ini terlihat pohon mangga masih berbunga. Sempat ada rasa kecewa, kehabisan buah mangga “namalamum” yang sudah masak.
Menjelang Unte Mungkur dipinggir jalan kami melihat anak-anak kecil berjejer seraya menyapa “mangga tulang … mangga”. Mereka menawarkan mangga dagangan mereka yang ditempatkan didalam ember plastik dan kantongan plastik. Mereka cukup agresif memberi keyakinan pada kami untuk membeli mangganya itu. Saya melihat mangga itu agak kecil dan kulitnya kurang bagus, sebagian masih mengkal. Karena semangat dan kelucuan yang mereka lakonkan, saya jadi tertarik membeli dagangan mereka itu.

Ada boru Aritonang, boru Rajagukguk, Ompusunggu. Di beberapa kelompok cilik lain kami tidak sempat menanyai marga mereka. Begitu mereka tau kami dari Laguboti mereka tertawa dan sebagian tidak yakin. Paling tidak kami dianggapnya dari Medan atau Jakarta. Wah ….. apa kami ini kereeennnn!
“Mangga yang kulitnya hitam itu manis tulang”, jelas mereka meyakinkan saya saat memilih mangga yang baik untuk dicoba. Ternyata benar…. Hmmmm…. Maniss…. Enak…. Menakjubkan. Anda pernah menikmati mangga Muara ? Woooooww pasti anda meneteskan air liur.
Menjelang Muara kita melewati gapura alami dari pohon mangga di sisi kiri dan kanan jalan raya. Pohon mangga itu sekarang terlihat sudah termakan usia tua, tidak lagi rindang.Kenapa buah mangga itu banyak yang busuk? Anak anak menjawab singkat. Kami tidak tau tulang. Kami tidak dari dalam, jadi tidak tau itu busuk. Itu jawaban anak kecil dan wajar. Namun jawaban dewasa harus mangkaji dulu, kenapa selalu begitu ?
Peningkatan kualitas mangga memang perlu dipikirkan untuk mampu menguasai pasar buah di Indonesia. Busuk mangga menjadi persoalan. Pengetahuan tradisional dari leluhur selalu mengatakan “Jangan memakan buah dekat pohonnya”. Semasa kecil saya berpikir, apa hubungannya? Kami dulu selalu membuat onggokan sampah rerumputan untuk dibakar dengan bara pada sore hari.


Asap tanpa api mengebul mengitari sesisi kebun. Dengan kepatuhan tidak memakan buah di pohonnya dan membersihkan sekitar pohon dan menyingkirkan buah rusak yang jatuh ternyata meminimalkan buah busuk.
Sayang kami tidak sempat mengitari kebun mangga di Muara. Apakah dengan menerapkan pesan para orang tua untuk memelihara pohon berbuah dapat meningkatkan kualitas mangga di Muara?
Tidak ada fasilitas wisata musim mangga di Muara kami temukan. Setidaknya kami ingin masuk daerah kebun yang tertata rapi linglungan dengan fasilitas pendukung bagi pengunjung. Ada dua manfaat yang diharapkan wisatawan local ke Muara pada musim mangga. Makan mangga yang enak langsung dari kebunnya dan menikmati panorama indah
danau toba.

Dibalik keindahan Muara..
Memandang dari atas buki ke Muara memang menakjubkan. Menelusuri punggung bukit menuju kota mangga itu menjadi pengalaman yang sulit dilupakan. Di beberapa tempat lokasi pandang memang sudah disediakan fasilitas memandang bagi peminat panorama danau toba. Tapi sayang, lokasi itu gersang, penataan tanpa sentuhan seni, tanpa pohon rindang. Bila panas terik, maka siaplah terpanggang sinar matahari.
Di kota Muara kita menamukan dua hotel. Salah satu hotel terbaru cukup megah, namun sepi penginap. Pantai Muara tidak menawarkan pengunjung untuk mandi dan bermain di perairan. Pantainya kotor, sisi pantai tidak terawat. Beberapa tempat yang landai yang justru diharapkan untuk wisata pantai justru banyak tumpukan eceng gondok. Wah … dimana mandinya ya ?
Pelabuhan Muara sudah ditambah fasilitas dermaga untuk kapal ferry. Kabarnya ferri line Nainggolan-Muara sudah direncanakan. Dermaga dengan dana miliaran rupiah itu terkesan kurang rapi, asal ada saja. Dermaga itu menampung limbah danau. Disekitar dermaga terlihat lumut air menjuntai menyeramkan seperti siap membelit. Kebersihan memang salah satu topik untuk dipelajari bagainama melakukannya. Sekuat apa kita berteriak untuk menawarkan panorama indah danau toba, bila hal kecil soal kebersihan diabaikan, itu menjadi slogan penyangga untuk ketidak hadiran wisatawan keduakalinya
.

NUNGA MARPARBUE MANGGA DI MUARA

Nunga jumpang tingkinamarmutik mangga di baliansinuan ni ompungtatinamboran ni amanta dohot inanta.
Nunga leleng hupaimalas ma rohadung mararumas parbuenamongkolmarsipigounang rambasi nina angkangasa denggan malamunringgas do nang ito mandulo.
Nunga malamun manggantahupaboa tu itodohot tu angkangdi nadaodipangarantoanasa manjangkit angkangmanutihi au ditoru.
Nunga malamun mangga di Muaragodang ma jolma roangka situhor mangga.
Hugadis do mangga di topi dalanhuingot do angkang dohot itodang huboto manongoshondang ro mangalap.
Masihol au tu angkang dohot itouju malamun mangga
dihuta Muara Nauli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Libra Boy


Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics


Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics


Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics


Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics


Click here for ALeGoo Comments and Graphics...
Libra Comments and Graphics

Asal Mula Danau Toba

Asal Usul Danau Toba

Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. "Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar," gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar.

Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. "Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku." Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. "Bermimpikah aku?," gumam petani.

"Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata," kata gadis itu. "Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu," kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. "Dia mungkin bidadari yang turun dari langit," gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. "Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! " kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja.

Setahun kemudian, kebahagiaan Petan dan istri bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.

Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. "Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!" kata Petani kepada istrinya. "Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik," puji Puteri kepada suaminya.

Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri ! Dasar anak ikan !," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu.

Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.

Moral : Jadilah seorang yang sabar dan bisa mengendalikan emosi. Dan juga, jangan melanggar janji yang telah kita buat atau ucapkan.

Ada 7 Keajaiban Dunia

7 KEAJAIBAN DUNIA PDF Print E-mail

250px-grand_canyon_at_the_foot_of_the_toroweap_-_looking_east@2c_william_henry_holmesCoba sebutkan apa saja yang masuk dalam Tujuh keajaiban Dunia? Apakah yang terdapat dalam buku pelajaran kamu di sekolah? Tahukah kamu bahwa ternyata banyak sekali versi 7 keajaiban dunia, jadi mana yang benar? Ah tidak usah khuatir, tidak ada badan resmi di dunia termasuk UNESCO (Badan PBB untuk masalah Pendidikan dan Kebudayaan) yang mengeluarkan dan mengakui 7 keajaiban dunia versi manapun.

IMG_0835UNESCO sendiri memiliki program Situs Warisan dunia (UNESCO World Heritage Site) yang merupakan tempat-tempat di seluruh dunia yang memang dikelola UNESCO untuk dijaga kelestariannya. Hingga tahun 2004 terdapat 788 tempat yang tersebar di seluruh dunia yang masuk dalam daftar program UNESCO tersebut. Untuk negara kita Indonesia terdapat 7 lokasi yang menjadi program UNESCO yaitu : (1) Taman Nasional Komodo, (2) Taman Nasional Ujung Kulon, (3) Candi Borobudur, (4) Candi Prambanan, (5) Situs manusia purba Sangiran, (6) Taman Nasional Lorentz, dan (7) Hutan hujan tropis Sumatera.

Daftar ini akan terus berkembang dan bertambah setiap tahunnya.

Tapi perlu kamu ketahui bahwa setidaknya ada 7 daftar dari 7 keajaiban dunia yaitu

  1. Keajaiban dunia versi buku sekolah di Indonesia
  2. Keajaiban dunia kuno
  3. Keajaiban dunia Pertengahan
  4. Keajaiban dunia alami
  5. Keajaiban dunia Bawah Air
  6. Keajaiban Dunia Modern
  7. Keajaiban dunia Baru

Keajaiban dunia versi pertama, yaitu yang pernah kamu kenal dari buku-buku pelajaran di sekolah yaitu :

1. Ka'bah Berada di kota Mekah di negara Saudi Arabia / Arab Saudi

images

2. Tembok Raksasa Cina Berada di negara RRC / Republik Rakyat China

gratwall

3. Candi Borobudur Berada di negara Indonesia

200px-borobudur_stupa

4. Menara Eiffel Berada di kota Paris di negara Perancis

200px-tour_eiffel_at_sunrise_from_the_trocadero

5. Colloseum Berada di kota Roma di negara Italia

225px-colosseum-2003-07-09

6. Menara Condong Pisa Berada di kota Pisa di negara Italia

250px-leaning_tower_of_pisa

7. Masjid Taj Mahal Berada di negara India

250px-taj_mahal_in_march_2004